27 Juli 2011

Belajar Dari Sekitar

Sekitar kita sudah lebih dari cukup untuk mengajarkan tentang kedewasaan.
Mata bisa saja tak lagi memandang sesuatu hanya sebatas luarnya, tapi juga didalamnya.
Telinga tak lg hanya mendengar apa yg terdengar, namun juga yg tak terdengar.

Kita masih belum peka...
Mungkin hidup baru benar2 terasa rumit apabila kesusahan yg mereka ceritakan kita rasakan dgn sendirinya.
Kadang kita terlalu malas dan takut untuk mengalami dan menanggung berat yg mereka ungkapkan.
kita hanya mengatakan padanya kalimat yg benar-benar umum, yaitu "sabar". Dan itu adalah kalimat pamungkas yg benar-benar mengakhiri segala cerita... Kemudian kita membalikkan badan, Seolah-olah telah memberikan solusi atas permasalahannya.

Dibalik ceritanya adalah petunjuk agar kita belajar memetik hikmah. Memungkinkan bagi kita mengambil kesimpulan dari apa yg mereka alami, sebelum kepedihan-kepedihan yg mereka alami benar-benar terjadi pada kita.

Mungkin dgn memposisikan diri berada diposisinya, barulah kita bisa mengerti. Bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yg mereka perbuat, sebelum kita sendiri yg benar-benar terlibat.

Adakalanya didalam sehari harus ada waktu untuk kita merenungi kejadian-kejadian hari itu. Benar dan salahnya kita dalam menyikapi, biarkan hati nurani yg menjadi juri penilai.
melatih kepekaan dari panca indera yg telah dianugerahkan, Agar kita lebih perduli dan
Agar kita menjadi manusia yg lebih berkualitas.

0 komentar:

Posting Komentar

posting populer

Arsip Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP